Salah satu dari beberapa yayasan yang dirintis dan dimiliki almarhumah ibundaku adalah yayasan bina ummat, yaitu sebuah lembaga yang menaungi dan membantu anak anak yatim dan mereka yang kurang mampu secara financial untuk tetap dapat mengenyam pendidikan, agar mereka yang kurang beruntung tersebut tetap bisa mengenyam pendidikan dasar dan menengah serta dapat bersaing dalam kehidupan yang semakin ‘keras dikemudian hari.
Sayangnya, karena letaknya yang cukup jauh dari kediaman kami para putra putri almarhumah ibundaku sebagai penerus yang menjalankan roda lembaga yang sebenarnya telah sempat menamatkan puluhan anak anak kurang mampu dari jenjang pendidikan SMA di sekitar wilayah Cidokom- Parung, maka yayasan yang satu ini tidak berjalan sebagaimana yang dicita citakan oleh almarhumah ibundaku, bahkan sebuah bangunan utama diatas tanah seluas sekitar 4000 meter persegi itu pun kini kosong dan hanya berteman sepi dengan rumput yang semakin tebal yang mengelilinginya.
Dalam kevakumannya masih ada saja orang yang tidak bertanggung jawab yang mulai menjarah beberaspa peralatan pendukung bangunan seperti jet pump, kabel kabel bahkan paralon serta beberapa barang operasional sekolah serta penunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga salah seorang adik saya segera bertindak cepat dengan menyelamatkan puluhan meja dan kursi yang biasa digunakan untuk belajar mengajar dengan menginfakkan kepada lembaga pendidikan setempat karena takut keburu ada yang menggondolnya lagi dan jadilah bangunan tersebut kosong melompong tak terurus.
Sempat pula salah seorang adik yang masih perduli dengan tanah dan bangunan tersebut berencana untuk menghibahkanya kepada sebuah lembaga yang kompeten mengurus dan menyalurkan infak shodaqoh yaitu Dompet Dhuafa, untuk menjadikan tempat yang tidak terurus itu sebagai LKC atau Layanan Kesehatan Cuma Cuma, yaitu sarana kesehatan yang berkualitas baik yang di peruntukkan bagi masyarakat sekitar yang tidak mampu, agar aset senilai lebih dari satu milyar tersebut tidak terbuang sia sia.
Namun proses serah terima kepada lembaga dompet Dhuafa belum bisa terlaksana hingga hari ini karena beberapa berkas surat surat wakaf yayasan tersebut yang masih tertahan di kantor pemerintahan setempat ternyata raib entah kemana, sehingga gedung itu masih harus menunggu lebih lama lagi ditengah kesunyian yang semakin memilukan.
Semoga serah terima tanah dan gedung tersebut kepada Dompet Dhuafa bisa terlaksana secepat mungkin karena memang kami para ahli waris dari ibundaku sebagai pemilik dan pendiri yayasan tersebut memang tidak ingin meminta sedikitpun uang pengganti seluruh aset yayasan tersebut selain hanya ingin melihat yayasan yang dicita citakan oleh almarhumah ibundaku bisa berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dan ibundaku bisa tersenyum bahagia di alam penantiannya. Semoga…
Wassalam.
Artikel Terkait :
– Hari Hari Terahir Yang Indah.
– Dragon Ball.
– Selamat Jalan Bunda.
Leukemia 