Refleksi 10 Tahun

Posted: June 2, 2013 in Uncategorized
Tags: , , ,

Awal bulan Juni 2013 ini tepat memasuki tahun yang kesepuluh aku hidup dengan LEUKEMIA. Bukan sebuah prestasi menurutku meskipun pada awalnya aku hanya diperkirakan bisa hidup paling lama hanya tiga tahun saja oleh dokterku karena aku menolak untuk mengkonsumsi obat utama dan konon obat yang terbaik untuk jenis penyakit kanker darah yang aku idap yaitu GLIVEC.

glv 1Penolakan (kerasku) terhadap glivec bukan karena aku sudah bosan hidup, tetapi lebih banyak karena sikap protesku terhadap propaganda yang mengatakan bahwa glivec adalah obat revolusioner dalam ilmu kedokteran modern dan farmasi yang bisa menyelamatkan ribuan bahkan jutaan nyawa penderita leukemia jenis CML (LGK) diseluruh dunia.

Kemudian yang sangat disayangkan adalah pihak produsen dengan seenak perutnya sendiri mematok harga obat tersebut di Indonesia dengan harga yang fantastis dan sangat tidak masuk akal yaitu sekitar Rp 250.000,- untuk setiap butirnya dan perlu diketahui juga bahwa dosis minimal penggunaan obat tersebut adalah empat (4) butir dalam setiap harinya, dan jangan coba coba untuk mengurangi dosisnya karena sudah ratusan bahkan ribuan orang yang meninggal dunia hanya karena mencoba menghentikan atau sekedar mengurangi dosis obat yang harga per gramnya lebih mahal dari emas itu.

Usut punya usut,,, kandungan didalam glivec hanyalah senyawa ‘imatinib yang digadang gadang sebagai penemuan terbesar abad ini, padahal di India sudah beredar versi generiknya sejak beberapa tahun yang lalu dengan harga jual yang sangat murah yaitu Rp 15.000,- perbutirnya.

Dan sayangnya,,, obat revolusional yang bernama glivec itu tidak secanggih yang diklaim oleh pembuatnya karena sampai hari ini tidak ada seorangpun penggunanya yang bisa sembuh dari leukemia jenis CML meskipun sudah rutin mengkonsumsi obat tersebut, bukan saja di Indonesia tetapi diseluruh dunia. Ini nyata !

Selain itu penggunaannya juga harus untuk seumur hidup, dan diperkirakan lama penggunaan obat ini juga hanya 6 sampai 8 tahun saja karena pada saat itu organ hati dan ginjal pengguna obat tersebut akan rusak dan tidak bisa berfungsi lagi disebabkan kerasnya obat tersebut. MATI !

Lantas (pertanyaannya) apa gerangan obat yang aku konsumsi hingga bisa bertahan hingga sepuluh tahun ?

hydreaJawabannya adalah HYDREA, yaitu obat ‘kuno untuk leukemia jenis CML yang digunakan diseluruh dunia sebelum ditemukannya glivec pada sekitar tahun 2002 dan beredar di Indonesia tahun 2004.

Harus aku akui bahwa hydrea memang obat bodoh yang tidak mengetahui siapa kawan dan siapa lawan, yang pada prakteknya bukan hanya sel sel leukosit saja yang diserang dan dibunuhnya tetapi sel sel trombosit yang sehatpun juga dibantainya. Hydrea juga hanya sekedar obat untuk bertahan saja dari leukemia dan tidak untuk menyembuhkan, dimana secara teori pengguna hydrea hanya bisa bertahan maksimal selama tiga sampai lima tahun saja.

Namun jika kita sedikit cerdas, kita bisa saja bertahan lebih lama dari tiga tahun bahkan sampai lebih dari sepuluh atau bahkan duapuluh tahun dengan syarat,,, ada harga yang harus dikeluarkan, yaitu kita harus bisa menjaga agar organ organ vital yang berada dalam tubuh kita tetap dalam kondisi baik agar kita bisa tetap bertahan hidup. Itu kata kuncinya !

Secara umum, organ ginjal manusia yang terkuat sekalipun tidak akan sanggup menerima dosis 4 butir hydrea atau glivec dalam sehari selama lebih dari tiga tahun, namun jika kita bisa mengurangi asupan garam dan gula dalam konsumsi makanan kita setiap hari, maka hal yang mustahil itu bisa menjadi sebuah kenyataan. Begitu juga organ hati akan tetap sehat dan bisa terus diandalkan dalam menunjang kehidupan, jika kita terus menerus menjaganya dengan berbagai cara agar tetap dalam kondisi yang prima dengan salah satunya adalah rutin mengkonsumsi temulawak dan mengkonsumsi asupan air putih yang cukup dalam setiap harinya.

Begitu juga organ organ fital lainnya yang harus dijaga dan dirawat dengan caranya masing masing agar seorang pengguna hydrea dapat hidup lebih lama dari yang telah digariskan, karena sesungguhnya kita bisa merubah takdir kita sendiri jika kita mau.

Demikian reflesksi 10 tahunku ini kututup dengan sebuah ungkapan keprihatinan terhadap mahalnya harga glivec di negeri ini serta segenap rasa syukurku kepada Allah SWT yang telah memberikanku hidup lebih lama, karena pada hakikatnya jiwa kita ada dalam genggamanNya.

Wassalam.

Tulisan Terkait :

– FORUM LEUKEMIA.
– HYDREA 500MG.
– GLIVEC vs  HYDREA.

“Semua Tulisan Oce Kojiro”

Comments
  1. ando says:

    Ijin copas ya mas…

  2. aulia lily says:

    assalamualaikum mas oce,blog yg sangat bermanfaat bagi sy,walaupun aku bukan penyintas kanker tp suamiku penderita NHL malignant,blog ini adl referensiku dlm merawat suamiku,btw aku berkecimpung di dunia farmasi,jd sgt paham knp obat sgt mahal di indonesia krn komponen penentuan harga di indonesia lebih dr 50% adl utk dana marketing krn dokter idealis di indonesia adl sgt2 langka walaupun bkn itu sj pnyebabnya…jd kita berdoa sj BPJS segera di berlakukan hingga impian obt murah di indonesia segera mjd kenyataan…ttp menulis ya mas oce

  3. wiwid says:

    Assalamu’alaikum, tetap semangat mas Oce. 10 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Perjuangan mas oce untuk hidup berdampingan dengan penyakit ini patut diacungi jempol. Terimakasih saya ucapkan atas semua tulisan -tulisan di blog mas ini yang sangat bermanfaat untuk saya yang juga penyintas leukemia. Banyak pelajaran berharga yang dapat saya petik dari semua tulisan – tulisan mas.

  4. Rais Lukman says:

    @oce

    Selamat anda sudah melalui 10 Tahun! Pasti pengalaman yang luar biasa menakjubkan. Berkat Tuhan untuk anda. Dan Berkat Tuhan untuk kita semua.

    Tulisan diatas Begitu Dramatis. Dengan bhs yang Lugas, Jelas dan Subyektif.
    Tapi setuju, anda BEBAS menulis apapun. Itulah Blog!

    Terlihat bagai seorang dokter spesialis hematolog-onkologi (atau memang sungguhan?). Keren banget!

    Kehidupan dan Kematian adalah HAK TUHAN YME.
    Bisa jadi mungkin penyebabnya adalah seperti yg ditulis di atas. Tapi bisa jadi karena hal lain.

    Setiap orang dengan CML atau penyakit lainnya, bebas memilih obat yang dipercaya akan membantunya tetap bisa bersyukur pada Tuhan melalui kehidupannya yang ada.

    Karena sejatinya obat hanyalah media Tuhan untuk menyembuhkan atau bisa jadi hanyalah sementara. Tetapi Tuhan jualah yang menentukan. Tidak elok, terlalu fanatisme thd obat.

    Betapa eloknya jika argumen atau pendapat didasari data dan hasil penelitian terbaru. Karena informasi harus diluruskan.

    Tetap semangat dan Tuhan Memberkati Kita Semua.

  5. […] Tulisan Mas Oce tak jarang sangat emosional. Ia merasa gemas terhadap pengobatan leukemia yang ada di Indonesia. Suatu obat leukemia, Hydrea, dipasarkan dengan harga yang cukup mahal di negara kita tercinta ini. Sedangkan obat tersebut harus diminum beberapa kali sehari, sepanjang hayat penderita. Bagi yang bisa mendatangkan Hydrea dari luar negeri (misalnya Korea dan India), lebih beruntung karena harganya jauh lebih murah dari harga pasaran di Indonesia. Silakan tengok refleksi 10 tahun kehidupan Mas Oce disini. […]

  6. Terimakasih mas Oce sudah mau berbagi, sangat bermanfaat, semoga selalu diberi kebahagiaan dan umur panjang. amin

Komentar Anda :