Tips Mengontrol Leukosit bagi penderita CML

Posted: September 28, 2012 in Uncategorized
Tags: , , , ,

Indikator awal seseorang yang diduga menderita leukemia adalah ketika jumlah leukosit (Sel Darah Putih) yang berada dalam darahnya berada diatas ukuran normal, meskipun meningkatnya jumlah leukosit bukanlah satu satunya tanda bahwa seseorang positip menderita leukemia. Meningkatnya jumlah leukosit hingga jauh diatas normal tidak dimonopoli oleh leukemia saja melainkan banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya bahkan terkadang pemicunya bisa sangat remeh sekali seperti adanya infeksi pada beberapa organ yang rentan terkena serangan bakteri, virus maupun jamur dimana tubuh yang normal (sehat) dengan sengaja memproduksi sel sel darah putih dalam jumlah besar untuk menghalau dan mempertahankan diri dari berbagai serangan tadi yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh atau biasa disebut demam.

Umumnya, ketika seseorang sudah dipastikan menderita leukemia dengan beberapa prosedur dasar pemeriksaan hingga BMP, maka prioritas utama yang harus dilakukan adalah menurunkan jumlah leukosit sampai pada batas normal.
Pada leukemia type CML (LGK), mengontrol leukosit pada hitungan yang normal adalah kunci utama dan prioritas dasar yang harus dijalankan jika seseorang ingin bisa bertahan hingga diatas lima tahun bahkan bisa mencapai puluhan tahun selama kita bisa mempertahankan penyakit itu tetap berada pada fase ‘kronis atau ‘akselerasi dimana dengan menggunakan obat obatan sitostatika (kemo) yang berjenis imatinib maupun hydroxyurea kita turunkan (kontrol) jumlah leukosit yang terus diproduksi oleh tubuh agar selalu pada batasan jumlah yang normal, sehingga diharapkan kita bisa ber aktifitas layaknya orang yang sehat.

Yang perlu untuk kita ketahui adalah, leukosit pada penderita CML meskipun terus menerus diproduksi namun yang terbentuk adalah sel sel yang abnormal dan ‘selalu muda, dimana sel tersebut tidak bisa mati sendiri seperti leukosit pada umumnya yang rata rata memiliki usia hidup satu hingga dua minggu. Kecacatan bentuk dan sifat inilah yang menjadi sebab kenapa leukosit tersebut harus dikontrol (dibunuh) secara berkala karena jika tidak ada campur tangan dari obat sitostatika untuk mengontrolnya, maka jumlahnya akan terus meningkat dan secara otomatis keberadaannya akan mengganggu fungsi sel sel darah lainnya.

Dalam mengontrol leukosit untuk penderita CML, sampai saat ini baru ada dua cara yang cukup masuk akal yang dapat digunakan, yaitu :
1- Dengan penggunaan obat sitostatika jenis hydroxyurea (hydrea).
2- Dengan obat sitostatika jenis imatinib/dasatinib (Glivec/sprycell).

Secara umum hampir tidak ada perbedaan dari kedua cara diatas hanya saja penggunaan hydrea lebih fleksibel karena dosisnya bisa kita sesuaikan menurut kebutuhan, dimana jika kita sudah bisa menjaga jumlah leukosit berada dalam batas normal maka obat bisa kita kurangi dosisnya atau malah jika leukosit sudah berada dalam jumlah minimal maka obat harus kita stop sama sekali selama berminggu minggu bahkan hingga satu bulan.

Sedangkan pada penggunaan obat sitostatika jenis imatinib atau dasatinib, dosis obat minimal adalah 400mg sehari dan obat tidak boleh berhenti diminum meskipun jumlah leukosit dalam darah sudah dalam taraf normal. Dosis tersebut harus terus dikonsumsi selama SEUMUR HIDUP tanpa boleh ditinggalkan sama sekali karena efek dari obat super mahal tersebut sangat mirip dengan efek antibiotik, dimana jika penyakit belum sembuh namun obat sudah dikurangi atau dihentikan maka penyakit akan menjadi lebih kuat dan dibutuhkan dosis yang dua kali lebih banyak dari sebelumnya jika ingin terus bertahan hidup. Dan jika terjadi resistensi atau meningkatnya fase menjadi ‘crisisblast maka dosis dapat ditingkatkan menjadi 800mg atau kombinasi dengan Myleran serta Purinettol yang sebenarnya obat untuk leukemia jenis akut.

Adapun penggunaan obat obatan alternatif semacam obat herbal maupun obat obatan tradisional warisan nenek moyang kita sampai yang import dari Arab dan Cina pun sampai hari ini belum ada yang bisa menurunkan leukosit secara signifikan dan terukur, oleh karena itu perlu diwaspadai jika ada klaim dari penjual obat obatan herbal yang mengumbar janji bahwa obat racikannya bisa menurunkan leukosit dengan cepat, karena bisa jadi ada orang orang yang ingin mencari keuntungan dan dengan sengaja mencampur obat obatan herbal dengan senyawa hydroxyurea karena memang saat ini hydrea cukup mudah dan murah untuk didapat.

Dan modus seperti itu sudah beberapa kali saya temui dengan ciri obat obatan herbal tersebut dirahasiakan kandungan herbal didalamnya serta berharga lebih mahal dari obat hydrea, dan jika kita berhenti mengkonsumsi obat tersebut maka leukosit dalam darah akan kembali meningkat.

Demikian semoga bermanfaat.

Wassalam.

Tulisan Terkait :
– Tips Menurunkan Trombosit.
– Tips Menurunkan LED.
– Tips Melawan Takut.

Comments
  1. yusuf says:

    apa sebabnya obat leukemia menghilang dari pasaran

Komentar Anda :