Seorang penderita Leukemia kususnya yang bertype CML (LGK) pasti akan sangat dekat hubungannya dengan laboratorium, karena minimal satu bulan sekali harus memeriksakan darahnya guna mengetahui berapa banyak jumlah leukosit dalam darahnya. Pemeriksaan darah adalah sesuatu yang harus dilakukan karena gunanya untuk menentukan dosis obat sitostatika yang akan digunakan, disamping itu juga untuk sekedar mengetahui apakah seorang pasien masih cocok dengan penggunaan obat sitostatika yang biasa dikonsumsinya ataukah telah resisten dengan penggunaan obat kemoterapi tersebut.
Pemeriksaan darah setiap bulan sekali bagi penderita CML adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar tawar, bahkan para pasien CML yg tergabung dalam GIPAP / NOA, atau pasien CML yang mendapatkan obat glivec gratis dari perusahaan pembuatnya yaitu PT NOVARTIS, diharuskan memeriksakan darahnya di laboratorium untuk setiap dua minggu sekali dan melakukan proses BMP (pemeriksaan sumsum tulang belakang) setiap enam bulan sekali. Dan percaya atau tidak, ketentuan untuk memeriksakan darah tersebut diataslah yang membuat aku tidak mau mengikuti program yang dapat memberikan aku obat glivec gratis tersebut.
Aku juga heran, padahal telah sembilan kali dirawat di RS dan juga telah ratusan kali melakukan tes darah tetapi aku masih saja takut dan berkeringat dingin jika hendak diambil darah, hingga aku kerap berbohong pada dokter darahku bahwa hasil lab terakhir tertinggal dirumah atau lupa dibawa. Aku pikir dengan sedikit berbohong dokter darahku tidak akan mengetahui kebohonganku, padahal sejak kebohonganku yang pertama, dokter darahku sudah mengetahuinya dan menyuruhku untuk naik ke tempat tidur yang berada di dalam ruang periksanya lalu mulai menyentuh dan sedikit menekan perut kiri sebelah atas atau tepat dibawah tulang rusuk terahir.
Sambil berbincang ringan, dokterku mengajarkanku untuk memperkirakan seberapa besar pembengkakan organ limpaku sendiri, karena dari pembengkakan itulah dapat diperkirakan seberapa besar jumlah leukosit dalam darahku.
Memperkirakan pembengkakan limpaku sendiri tidak serta merta dapat langsung mengetahui jumlah leukosit dalam darahku, karena perlu beberapa kali mencoba atau paling sedikit dua atau tiga kali mencoba dengan tetap memeriksakan darah ke laboratorium selama kita mencoba itu, maka diharapkan untuk kali yang ke empat dan seterusnya akan dapat lebih akurat dalam memperkirakan sendiri meskipun tidak sama persis seperti angka angka yang tertulis pada hasil dari laboratorium.
Dan sejak awal nopember 2009 hingga akhir July 2010 ini, atau genap sepuluh bulan ini, aku belum pernah lagi memeriksakan darahku di laboratorium, karena aku dapat memperkirakan jumlah leukositku sendiri setiap waktu.
Cara menghitung leukosit untuk penderita Leukemia (CML) dengan hanya meraba daerah perut kiri atas sangat dimungkinkan karena semakin besar pembengkakan organ limpa berarti semakin banyak pula jumlah leukosit dalam darah karena organ limpa adalah tempat penampungan sel sel darah putih yang baru diproduksi oleh organ hati untuk kemudian dilepaskan kedalam darah guna dialirkan keseluruh tubuh.
Jadi,,, bagi penderita CML yang sudah bisa mendapatkan obat Hydrea/Glivec tanpa memerlukan secarik resep dari dokter, maka cara tersebut sangat mungkin dilakukan untuk sekedar menghemat biaya, paling tidak untuk biaya periksa darah rutin setiap bulannya.
Panduan cara melakukannya :
1- Dalam posisi berbaring telentang, raba dan tekan pada daerah yang di arsir seperti pada gambar diatas dengan menggunakan dua buah jari yaitu jari telunjuk dan jari tengah serta ingat ingat seberapa besar pembengkakannya menurut perkiraan antara 1 sampai 10 dan tentukanlah menurut perkiraan hati anda sendiri, setelah anda telah menentukan berada pada poin berapa pembengkakannya, maka segeralah memeriksakan darah ke laboratorium untuk mengetahui jumlah leukosit dengan pasti.
2- Dua minggu kemudian (Boleh satu bulan) periksa kembali pembengkakan pada perut kiri atas dalam posisi terlentang dan mulailah anda menentukan perbedaan pembengkakan saat ini dengan pembengkakan pada dua minggu yang lalu, kemudian tentukanlah seberapa besar pembengkakannya pada saat ini dengan tetap menggunakan perkiraan antara 1 sampai 10, lalu anda mulai memperkirakan berapa banyak jumlah leukosit dalam darah anda dan mencatat perkiraan anda pada sehelai kertas lalu pergilah ke laboratorium untuk memeriksakan darah dengan hasil yang pasti dan bandingkan hasil perkiraan anda dengan hasil dari laboratorium.
3- Jika hasil perkiraan anda masih melenceng jauh dengan hasil dari laoratorium, maka anda masih harus mencoba lagi untuk yang ke tiga kalinya atau malah beberapa kali lagi sampai hasil yang anda perkirakan mendekati sama dengan hasil dari laboratorium.
Demikian dan semoga bermanfaat.
Wassalam.
Artikel Terkait :
– DETEKSI LEUKEMIA MANDIRI (DELIMA)
– Waspada
– HARI HARI TERAHIR YANG INDAH
Kang Oce…
Nggak banyak pasien yang mau belajar seperti dirimu. Angkat topi.
Terkadang, kita baru menyadari bahwa kita mampu mengobati diri sendiri….dan alam telah menyediakannya. Melalui tangan, kang Oce bisa mengetahui apa yang terjadi dengan tubuh sendiri. Sangat simple dan sederhana.
Orang lain seperti saya….mau atau tidak mau belajar? atau malas? atau “tidak elit”? Karena saya melihat banyak sekali teman yang bangga dengan BMP dan obat mahal. He he he…
Maafkan saya jika komentar saya tentang banyak hal di blog ini khususnya produk obat sedikit miring dan lebih banyak sinisnya, maaf beribu maaf(silahkan delete aja Kang). Saya bertahan hidup dengan CA Mamae (primernya)…memasuki tahun ke5. Saya pun disodori obat-obatan yang bagi kantong saya ekstra mahal untuk memakainya dengan GRATIS. So? Yang saya lihat dengan mata kepala sendiri, selalu ada udang di balik batu. Lagi-lagi, dengan mengatasnamakan kemanusiaan, kita, saya selaku pasien akan dijadikan OBYEK. Entah obyek penelitianlah, apalah, inilah, itulah….dan sayangnya…di antara teman-teman saya, hanya sedikit sekali yang mau menyelami.
Berjalannya waktu…semoga Tuhan mengajarkan istiqomah dan menuntun langkah saya selalu. Amin
Syukurlah ada cara yang lebih praktis dibanding harus ditusuk jarum 😀
Hehe… aku saja masih mesti menguatkan hati setengah mati sebelum ujung jariku ditusuk untuk pemeriksaan asam urat 😀
Tetep semangat tuk berikhtiar ya… 😀
Ngeliat jarum besar untuk ngambil darah itu aja udah ngeri…terbayang tuh keadaannya,Pak gimana Bpk yang berkali2 diambil darah ya ? Syukurlah wlo sederhana Bpk. ga berkali2 ke laboratorium….
semangat ngeblog juga,,!
banyak belajar dari segala hal,,
berdasarkan pengalaman saya, kalau yang ngambil darah sudah jago biasanya ngga kerasa lho. tapi kalau disuruh milih memang lebih enak ngga perlu tes darah ya…
tetep aja deg2an, dan lebih deg2an lagi kalau hasilnya kurang baik.
he he he…
bayangkan hal yg menyenangkan saja atau sambil ngobrol dgn susternya..sugestinya ga sakit dan pasti ga terasa sakit
Mas Oce
situs ini sangat banyak membantu saya. Terima kasih banyak… Semoga Allah memberkati anda dan memberikan banyak kemudahan.
Kang Oce,
Suami saya baru di diagnose CML pada tgl 4 jan 2011.udh dilakukan BMP.Namun saya masih menunggu hasilnya.skrg udh mulai konsumsi Hydrea sambil mencari info utk ikut program noa.
Blog kang Oce sangat bermanfaat bagi kami yang masih awam dengan leukimia.
Semoga Tuhan senantiasa memberkati Kang Oce dan keluarga.
semangat kang 🙂
Boleh tau tentang stadiumnyaa leukimia ga yah??trus tentang AML juga?utuh info neh…Buat kawan2 tetap semangat yah, tiada yang mustahil bagi Tuhan…
Kang ocee kalo penderita cml itu merasa agak mual bagusnya minum obat apa yah? boleh saya tau no telp atau fb ataun pin bb nya kang.. :)…
To All..Semangat brjuang kawan, ..kita punya Tuhan,..dosa kita sedang dihapus 🙂
mas saya mau tanya ,, sy di diagnosa smentara CML uda 1 bulan .. tp ini masih nunggu hasil test bcr abl..aku uda dikasih obat hydrea tapi gak pernah aku minum cos takut efeknya juga. pdahal leukosit n trombositku timggi n limpaku jg udah bengka.. gimana mas sebaiknya aku minum apa tidak??